
Vemale.com - Kentut, adalah aksi buang gas yang seringkali jadi masalah bagi banyak orang. Orang pasti akan malu jika kentut sembarangan, apalagi jika bau. Karena terkadang ada kentut yang diam-diam "mematikan", dan ada juga jenis kentut yang terdengar keras tapi tak bau.
Tapi apakah yang membuat dua kentut ini berbeda? Bagaimana bisa ada kentut yang menyebar bau busuk dan ada yang tidak? Nah, seperti dikutip dari mentalfloss.com,intensitas bau kentut ternyata sangat tergantung pada jenis makanan yang kamu makan. Makanan dapat menghasilkan gas berbeda di dalam perut dan akan menyebarkan bau tak sedap.
Makanan seperti brokoli, kubis, bawang, telur dan daging adalah makanan yang memiliki kandungan sulfur, zat kimia yang membantu memberikan bau busuk pada kentut. Ketika tubuh mencerna makanan-makanan yang mengandung sulfur dan menghancurkannya, bakteri di dalam usus akan memecah protein dalam makanan dan menghasilkan gas metana, yang disebut kentut bau tersebut.
Kentut terdiri dari bahan kimia seperti oksigen, nitrogen, hidrogen, metana, karbon, dan sulfur. Zat kimia sulfur inilah yang jadi "penjahat utama" mengapa kentut berbau menyengat. Intinya, semakin banyak makanan yang mengandung sulfur yang kamu makan, semakin bau pula lah kentut yang kamu hasilkan.
Berbeda hal ketika kamu makan karbohidrat seperti kentang, roti dan sayuran, perutmu tidak sepenuhnya mencerna makanan tersebut. Makanan tersebut akan masuk ke usus dan dipecah oleh bakteria untuk diambil sari makanannya yang kemudian melepaskan gas berupa karbon dioksida dan hidrogen.
Nah, gas ini tidak menimbulkan bau tapi bakteri lain di dalam usus mengambil bahan kimia tersebut menjadi senyawa (campuran bahan kimia) yang nantinya akan menimbulkan bau namun tidak menyengat. Hidrogen sulfida adalah bau dari gas yang mungkin keluar dari pantat kamu namun tidak begitu "mematikan'.
Jadi, sekarang sudah tahu kan mengapa terkadang kentut bisa sangat bau dan ada pula yang tidak bau? Jika bau, kemungkinan besar kamu makan makanan berprotein tinggi yang kaya sulfur. Sebaliknya, jika tidak berbau, kemungkinan kamu makan makanan yang mengandung banyak karbohidrat.
Tapi apakah yang membuat dua kentut ini berbeda? Bagaimana bisa ada kentut yang menyebar bau busuk dan ada yang tidak? Nah, seperti dikutip dari mentalfloss.com,intensitas bau kentut ternyata sangat tergantung pada jenis makanan yang kamu makan. Makanan dapat menghasilkan gas berbeda di dalam perut dan akan menyebarkan bau tak sedap.
Makanan seperti brokoli, kubis, bawang, telur dan daging adalah makanan yang memiliki kandungan sulfur, zat kimia yang membantu memberikan bau busuk pada kentut. Ketika tubuh mencerna makanan-makanan yang mengandung sulfur dan menghancurkannya, bakteri di dalam usus akan memecah protein dalam makanan dan menghasilkan gas metana, yang disebut kentut bau tersebut.
Kentut terdiri dari bahan kimia seperti oksigen, nitrogen, hidrogen, metana, karbon, dan sulfur. Zat kimia sulfur inilah yang jadi "penjahat utama" mengapa kentut berbau menyengat. Intinya, semakin banyak makanan yang mengandung sulfur yang kamu makan, semakin bau pula lah kentut yang kamu hasilkan.
Berbeda hal ketika kamu makan karbohidrat seperti kentang, roti dan sayuran, perutmu tidak sepenuhnya mencerna makanan tersebut. Makanan tersebut akan masuk ke usus dan dipecah oleh bakteria untuk diambil sari makanannya yang kemudian melepaskan gas berupa karbon dioksida dan hidrogen.
Nah, gas ini tidak menimbulkan bau tapi bakteri lain di dalam usus mengambil bahan kimia tersebut menjadi senyawa (campuran bahan kimia) yang nantinya akan menimbulkan bau namun tidak menyengat. Hidrogen sulfida adalah bau dari gas yang mungkin keluar dari pantat kamu namun tidak begitu "mematikan'.
Jadi, sekarang sudah tahu kan mengapa terkadang kentut bisa sangat bau dan ada pula yang tidak bau? Jika bau, kemungkinan besar kamu makan makanan berprotein tinggi yang kaya sulfur. Sebaliknya, jika tidak berbau, kemungkinan kamu makan makanan yang mengandung banyak karbohidrat.
No comments:
Post a Comment